Hasil survei IndoStrategi menempatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di posisi ke-9 dalam daftar kementerian berkinerja terbaik setahun pemerintahan Prabowo–Gibran, dengan skor 3,12 poin. Capaian ini terlihat positif di atas kertas, namun publik punya catatan tersendiri untuk sang menteri: Raja Juli Antoni.

Nama Raja Juli sempat mencuat bukan karena kebijakan, tapi karena kontroversi foto dirinya bermain domino bersama seorang eks tersangka pembalak liar. Insiden yang viral itu mencoreng wajah kementerian yang seharusnya menjadi garda depan penegakan hukum lingkungan.

Di tengah isu deforestasi, konflik izin lahan, dan pembalakan ilegal yang terus menghantui kawasan hutan Indonesia, peristiwa itu dianggap mencerminkan rapuhnya batas antara pejabat dan pelaku kejahatan lingkungan. Meski ia telah memberikan klarifikasi, publik terlanjur menilai bahwa kedekatan personal dengan figur bermasalah memperlemah citra reformasi hijau yang semestinya dibawa oleh wajah muda seperti Raja Juli.

Survei IndoStrategi pun memperlihatkan posisi “aman tapi belum kuat” bagi KLHK — indikasi bahwa publik masih ragu apakah kepemimpinan Raja Juli mampu memutus rantai kompromi lama dalam tata kelola hutan.

Baca juga :  Mahasiswa Hukum Jambi Gelar Aksi di Depan KPK RI, Soroti Dugaan Korupsi dan Diskriminasi oleh Mantan Pj Bupati Merangin Saudara ( MS )

Kini, tantangan bagi Raja Juli bukan hanya menanam pohon atau menandatangani izin, tapi membersihkan warisan kecurigaan dan membangun kembali kepercayaan publik terhadap lembaga yang selama ini dikepung kepentingan ekonomi besar.

Jika tidak, skor 3,12 bisa jadi bukan tanda kemajuan, melainkan peringatan awal bahwa rakyat mulai membaca arah permainan di meja kekuasaan — yang kali ini, bukan sekadar permainan domino.