MERANGIN – Upaya menjaga perdamaian dan melindungi masyarakat dari dampak konflik lahan di wilayah Renah alai terus dilakukan. Pada Minggu (2/11/2025), Bupati Bengkulu Selatan H. Rifai Tajudin bersama Bupati Merangin H. Syukur bertemu langsung di Merangin, membahas lokasi terjadinya persoalan lahan yang melibatkan warga dari kedua daerah.
Pertemuan dua kepala daerah ini menjadi momentum penting untuk menurunkan ketegangan serta menunjukkan bahwa pemerintah hadir langsung di tengah masyarakat.
Bupati Rifai Tajudin menegaskan, pemerintah Bengkulu Selatan tidak akan berdiam diri jika warganya menghadapi kesulitan di wilayah lain.
“Kami datang bukan hanya untuk melihat dari jauh, tetapi untuk memastikan warga Bengkulu Selatan merasa aman dan mendapatkan keadilan,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak agar tetap menahan diri dan mengedepankan musyawarah. Menurutnya, jalan damai adalah pilihan terbaik karena tindakan anarkis hanya akan memperburuk keadaan.
Sementara itu, Bupati Merangin H. Syukur menyambut baik kunjungan tersebut dan menegaskan komitmennya melindungi semua pihak tanpa pandang asal daerah.
“Bumi Merangin adalah rumah bagi semua. Siapa pun yang mencari nafkah di sini akan kami jamin keamanannya,” tegasnya.
Dukungan juga datang dari Wakil Ketua DPRD Bengkulu Selatan, Dodi Martian, S.Hut., M.M., yang ikut mendampingi dalam kunjungan tersebut. Ia menyebut pertemuan ini sebagai langkah konkret mempererat hubungan antardaerah dan memastikan penyelesaian konflik berjalan adil.
“Kami ingin membangun sinergi agar persoalan serupa tidak kembali terjadi. Semua harus diselesaikan dengan kepala dingin dan rasa persaudaraan,” ungkap Dodi.
Pemerintah kedua daerah sepakat membentuk koordinasi lanjutan untuk memantau situasi serta mencari solusi yang berkeadilan bagi seluruh warga. Harapannya, konflik agraria di Renah Alai dapat segera diselesaikan, dan masyarakat dari Bengkulu Selatan maupun Merangin dapat kembali hidup damai dalam semangat kebersamaan.

Tinggalkan Balasan