Tim dosen Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang terdiri dari Ibu Elly Indra Swari, S.P., M.P., Ibu Herni Dwinta Pebrianti, S.P., M.Si., Ibu Dr. Yuni Ratna, S.P., M.P., Ibu Ir. Wilma Yunita, M.P., dan Ibu Dra. Yusfaneti, M.E., melaksanakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dengan tema Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Menjadi Eco-enzim untuk Tanaman Sayuran Di Desa Kebon IX Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi.

Kegiatan berlangsung di Desa Kebon IX Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi dan diikuti dengan antusias oleh Masyarakat yang juga merupakan petani sayuran yang berada di Desa Kebon IX.

Dalam kegiatan pengabdian tersebut, petani mendapatkan penjelasan dan demo pembuatan eco-enzym, dan proses pemanenan. Selain itu petani juga mendapatkan pengetahuan tentang pemanfaatan limbah sampah rumah tangga yang dapat dijadikan sebagai pupuk oraganik, pengendalian hama tanaman, pencampuran pembuatan kompos pengganti EM4 dan beberaa manfaat lainnya.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sekaligus mengembangkan semangat untuk membuat sesuatu yang aman bagi keperluan budidaya sayuran petani, serta menjadi solusi penanganan masalah sampah di rumah tangga.

Baca juga :  TIM PRO IDE TYMAC FAPERTA UNJA BERSAMA IBU PKK DAN UMKM DESA KASANG LOPAK ALAI OLAH BUAH PEPAYA JADI PRODUK UNGGULAN DESA “POYA”

Ketua tim, Ibu Elly Indra Swari, S.P., M.P., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendorong inovasi dikalangan petani sayuran di Desa Kebon IX.

“pembuatan eco enzim dapat menjadi Solusi dalam budidaya tanaman yang sehat dan lingkungan yang aman, dengan eco enzim membantu petani dalam pengendalian hama sayuran yang menjadi masalah dan musuh bagi petani”. Selain itu eco enzim sendiri memiliki daya penyimpanan yang lama sehingga tahan untuk jangka waktu yang panjang ujarnya Senin (24/11/2025).

Salah satu peserta, Bapak Manadi, sekaligus salah satu ketua kelompok tani, menyampaikan rasa antusiasnya, semoga dapat menjadi salah satu solusi dalam pengendalian hama yang aman. Dan dengan adanya eco enzim ini dapat menjadi alternatif penggunaan EM4 untuk pengomposan, dengan demikian dapat menghemat pengeluaran.

Kegiatan ini diawali dengan pembuaan eco-enzym yang sudah dibuat dari 100 hari yang lalu pada tanggal 15 Agustus 2025, dan saat ini adalah proses pemanenan. Semoga eco enzim ini dapat bermanfaat bagi petani sayuran di Desa Kebon IX I, ujar ketua peneliti Ibu Elly Indra Swari, S.P., M.P..

Baca juga :  Tamparan di SMA Cimarga: Antara Kedisiplin, Kekerasan, dan Wibawa Pendidikan