Ketika potensi desa dipadukan dengan kreativitas mahasiswa, lahirlah gagasan wirausaha inovatif. Tim Pro Ide TYMAC Universitas Jambi (UNJA) bersama masyarakat Desa Kasang Lopak Alai menghadirkan program pengembangan wirausaha berbasis potensi lokal, khususnya pada komoditas pepaya (Carica papaya L).

Desa Kasang Lopak Alai memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, terutama pepaya, yang menjadi salah satu hasil unggulan desa. Melihat peluang tersebut, Tim TYMAC UNJA yang beranggotakan 13 mahasiswa — yakni Nifdah Khairanni, Jaka Nirwana, Nazwa Semi Rahmanita, Wardah Helga Prasetyani, Yesa Silvia, Ahyatullah Fachri, Sindy Amelia Putri, Elsa Fitri Sinaga, Devin Zalbi, Arrahman Hidayat, Muhammad Hafiz, Dicki Herwan Saputra, dan Tari Aulia Dewi — hadir untuk menjalankan Program Inovasi Desa dengan bimbingan langsung dari dosen pembimbing, Dr. Ir. Endy Effran, S.P., M.Si.

Program ini mengusung konsep wirausaha inovatif berbasis zero waste, di mana pepaya tidak hanya diolah menjadi produk bernilai tambah seperti selai pepaya, saus pepaya, dan kriya pepaya, tetapi juga mengoptimalkan limbah hasil produksinya. Limbah pepaya diolah kembali dengan konsep biopori, sehingga menghasilkan pupuk kompos organik yang bermanfaat bagi keberlanjutan pertanian desa.

Baca juga :  KPK vs Wo Haris: Siapa Yang Lebih Kuat ?

Ketua Tim, Nifdah Khairanni, menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam pemberdayaan masyarakat.

“Kami siap untuk saling bahu-membahu dan bekerja sama dengan baik agar apa yang diharapkan bersama dapat tercapai. Terima kasih kepada Desa Kasang Lopak Alai yang telah memberikan kami kesempatan dan ruang untuk menuangkan ide serta gagasan yang telah kami susun,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kasang Lopak Alai, Bapak Pawi, menyambut antusias kehadiran mahasiswa.

“Desa Kasang Lopak Alai memiliki potensi pepaya yang tinggi. Kami senang menerima mahasiswa yang ingin mengelola pepaya menjadi wirausaha inovatif untuk penguatan ekonomi lokal. Semoga nantinya adik-adik dapat saling bertukar pikiran dan belajar di desa kami,” tuturnya.

Melalui program ini, diharapkan tercipta kolaborasi nyata antara mahasiswa dan masyarakat desa yang tidak hanya mengangkat potensi lokal, tetapi juga memperkuat ekonomi desa secara berkelanjutan. Dengan semangat kebersamaan, inovasi berbasis sumber daya lokal dan ramah lingkungan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Provinsi Jambi maupun di Indonesia.

Baca juga :  Pengamat Ingatkan Walikota Maulana, Soal PT. SAS Semua Orang Mengamati Permainanmu, Saya Hanya Menyampaikan